Senin, 17 Agustus 2015

Juara 1 EJSC, Pramuka Al-Ya’lu Rebut Tiket Belajar Pramuka ke Amerika

Sejak Penyisihan Raih Medali Emas Terbanyak




Regu Pramuka Al-Ya'lu bersama Bapak Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur beserta Direktur Utama Jawa Pos Group saat penyerahan piala Juara 1 EJSC dengan meraih tiket Goes To USA




Prestasi membanggakan diukir SD Unggulan Al Ya’lu, Kota Malang. Di ajang final East Java Scouts Challenge 2K15 yang berlangsung di Bumi Perkemahan Yonkav 8/Tank, Beji, Kabupaten Pasuruan, Jumat (14/8) malam, tim putra SD Unggulan Al Ya’lu meraih juara pertama. Tim ini pun berhak meraih tiket belajar Pramuka di Amerika Serikat pada Oktober 2015. 







”SELAMAT datang kakak, selamat datang kakak, selamat datang kami ucapkan. Terimalah salam dari kami yang ingin maju bersama sama…” Lagu sambutan khas Pramuka tersebut dengan gegap gempita dinyanyikan sekitar dua ratus siswa-siswi SD Unggulan Al Ya’lu, Arjosari, Kota Malang.  Dengan semangat, mereka menyambut Regu Putra Pramuka Gudep Unggulan Al Ya’lu yang pada Jumat (14/8) malam lalu berhasil menjadi juara pertama EJSC 2K15.











Minggu, 18 Januari 2015

Ilham Habibie Bicara soal Internet Indonesia




Ilham Akbar Habibie Bersama Siswa-siswa SD Al-Ya'lu peraih juara pertama
Olimpiade Online Kategori SD, Rabu (18/12/2014) di Jakarta.


JAKARTA, KOMPAS.com - Internet seharusnya untuk sesuatu yang positif dan produktif. Namun di Indonesia, internet belum diterjemahkan menjadi sesuatu yang produktif.





Pernyataan ini keluar dari Komisaris Utama Orbit Digital Ilham Akbar Habibie yang menjadi salah satu pencetus Olimpiade Online Nasional 2014 yang berlangsung sejak September lalu.





“Kita pengguna Facebook terbesar ketiga atau keempat di dunia, atau pengguna Twitter ke berapa. Banyak di mana ranking kita sudah tinggi, tapi sayangnya penggunaan itu lebih ke konsumtif,” paparnya di sela-sela acara

pengumuman pemenang Olimpiade Online Nasional 2014, di Auditorium PP-IPTEK Taman Mini Indonesia Indah, Rabu (17/12/2014).





Salah satu contohnya, menurut Ilham, dalam media sosial saja umumnya orang menggunakannya sebagai sarana komunikasi atau sekedar mengisinya dengan obrolan saja.





“Hal itu (komsumtif, belum produktif) kelihatan misalnya kalau kita ke ekonomi kreatif. Kalau di negara lain, misalnya Korea dan Jepang kan (ekonomi kreatif) berkembang baik sekali. Ada game, ada software, dan ada banyak lagi. Tetapi semua itu karena ada TIK (teknologi informasi komunikasi). Di Indonesia yang seperti itu di bawah dua persen,” imbuhnya.





Menurutnya, sebagian besar ekonomi kreatif di Indonesia cenderung tradisional. Misalnya fashion, kuliner, dan kerajinan tangan. TIK di dalam hal tersebut cenderung dimanfaatkan untuk sarana komunikasi, bukan bagian dari produksi.





“Kalau mau diterapkan misalnya seperti software developer, game, produk-produk media yang dibuat online seperti memanfaatkan YouTube,” kata putra dari mantan Presiden RI, BJ Habibie.





Olimpiade Online Nasional sendiri diselenggarakan oleh Orbit Digital bersama GeSchool bertujuan mendorong pemanfaatan internet secara positif dan produktif.





Kompetisi online tersebut diikuti siswa-siswi SD hingga SMA dari 1020 sekolah di seluruh Indonesia. Mereka mengikuti lomba dengan menggunakan jaringan internet di daerah masing-masing.