Senin, 27 November 2017

SD Unggulan AL-YA’LU Raih Juara 2 GSF 2017, SMP Unggulan AL-YA’LU Nominator Juara




Bapak Amy Maulana, S.Sos., M.Sos. (paling kiri) menerima trofi dan hadiah GSF 2017 mewakili SD Unggulan AL-YA`LU bersama Sekkota Malang Bapak Wasto, SH., MH dan Kadisdik Kota Malang Ibu Dra. Hj. Zubaidah, MM

Green School Festival (GSF) yang merupakan lomba kreativitas sekolah dan lingkungan di Kota Malang telah selesai digelar. Kabar baik bagi SD Unggulan AL-YA’LU yang meraih Juara Kedua kategori SD Non Adiwiyata berdasarkan pengumuman para juara pada tanggal 25 November 2017 di Graha Cakrawala Universitas Negeri Malang. Sekolah yang mengikuti kali kedua GSF ini  pada tahun ini telah menapak masuk sebagai runner up Juara. Adapun SMP Unggulan AL-YA’LU yang baru kali pertama mengikuti GSF menjadi nominator juara kategori SMP Non Adiwiyata.





Acara GSF 2017 di Graha Cakrawala dihadiri para pejabat di Kota Malang. Di antaranya, Wali Kota Malang H. Moch. Anton yang didampingi Sekkota Drs Wasto, dan Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Hj. Dewi Farida Suryani, Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang (Kadisdik) Dra Zubaidah MM, Kepala Dinas Pendapatan Ade Herawanto, dan Forpimda.



Menurut Walikota Abah Anton, kegiatan yang dilakukan oleh

Dinas Pendidikan Kota Malang yang setiap tahunnya diselenggarakan dalam bentuk GSF ini sangat patut diapresiasi. Sebab, dari tahun ke tahun perkembangan dan manfaat dari kegiatan GSF ini begitu tampak sekali. Setiap tahun seluruh stakeholders sekolah, baik kepala sekolah, para guru, wali murid, termasuk semua jajaran yang berkepentingan dan berkompeten dalam GSF ini mampu membuktikan kualitas yang lebih baik. Ajang GSF ini juga menjadi salah satu poin dari penilaian Adipura Kencana bagi Kota Malang.



Dra Zubaidah, kepala Dinas Pendidikan Kota Malang, menerangkan, GSF ini tidak hanya pada kegiatan peduli lingkungan tapi imbasnya besar sekali. Selain bertambahnya jumlah peserta, berimbas pada penguatan pendidikan karakter yang sedang didengungkan di mana-mana. Tujuannya, agar bisa menjadi kebiasaan untuk para siswa-siswi. Terutama budaya kebersihan lingkungan, menyayangi sesama, dan cinta terhadap makhluk hidup yang ada di sekitar sekolah seperti tanaman maupun hewan.



Di SD dan SMP Unggulan AL-YA’LU gebyar GSF ini memang menjadi ajang pendidikan karakter bagi siswa, guru maupun tenaga kependidikan. Para siswa belajar memetakan masalah terkait lingkungan sekolah yang menyangkut sembilan issue, dan berusaha untuk membuat alternatif pemecahan masalah. Yang terlibat bukan hanya tim tetapi seluruh siswa dari kelas satu hingga kelas enam.

Sabtu, 18 November 2017

Semarak GSF di SD dan SMP Unggulan AL-YA'LU





Dalam rangka pembelajaran kepedulian terhadap lingkungan sejak dini guna melestarikan lingkungan hidup ciptaan Alloh Sang Maha Pencipta, di SD dan SMP Unggulan AL-YA’LU pada bulan November ini dilaksanakan Green School Festival (GSF).






Tari bapang menyambut tim penilai GSF 2017 di Sekolah Unggulan AL-YA'LU

Metode utama di Green School Festival kami beri judul Green School MappingJadi bisa disimpulkan metode Green School Mapping sendiri adalah cara untuk mempetakan masalah dan potensi lingkungan hidup di area sekolah.






Juri GSF meninjau inovasi produk pembelajaran lingkungan hidup di SD Unggulan AL-YA'LU

Pemetaan masalah dan potensi ini dibuat dalam 9 buah peta yang berbeda-beda bahasan isunya. Kemudian dari pemetaan ini dilakukan pembahasan lebih mendetail mengenai apa masalah ataupun potensi yang ada,




Produk inotek karya siswa-siswi SMP Unggulan AL-YA'LU 



Presentasi mapping salah satu issue pokok lingkungan hidup di sekolah oleh siswa SD Unggulan Al-Ya’lu lalu dilakukan pembahasan perencanaan aksi apa yang akan dilakukan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan lingkungan hidup yang terpetakan, ataupun untuk peningkatan dari potensi-potensi yang sudah ada.



Adapun 9 isu dalam Green School Festival ini meliputi: (1).Peta Umum Sekolah, (2). Isu Sampah dan Polusi, (3).Isu Energi, (4) Isu Air Dan Limbah Cair, (5). Isu Tanaman Hijau, (6). Isu Resiko, (7). Isu Kantin Sehat. (8). Isu Inovasi Teknologi (9). Isu Literasi dan Publikasi. Seluruh siswa dan guru terlibat dalam pemetaan sembilan isu tersebut.



Yang menarik, selain pembelajaran tentang

lingkungan di sekolah, Green School Festival juga dilombakan antar sekolah di Kota Malang.  Di Sekolah Unggulan AL-YA’LU, penilaian oleh tim juri GSF dilaksanakan pada tanggal 15 November 2017.  Dua orang juri GSF yang hadir sejak pagi disambut dengan pengalungan bunga oleh siswa-siswi kelas satu, dan tari Bapang, tarian khas daerah Malang oleh siswa-siswi kelas tiga. Penyambutan selanjutnya oleh tim gerak dan lagu, angklung dan tarian dari siswa SMP Unggulan Al-Ya’lu.



Usai penyambutan dewan juri langsung menuju ke stan inovasi karya siswa SD Unggulan AL-YA’LU. Tampak turut dipamerkan adalah Ki Pesat atau Kipas Pemanggang Sate yang baru saja menjadi karya sains terunggul tingkat nasional dalam Kalbe Junior Scientist Award 2017. Ada juga Kommata atau Kompor Matahari yang pada tahun lalu menjadi karya terbaik tingkat nasional dalam Kuark Science Exhibition.  Ada pula EsKis atau es krim pakis karya Ahada Angkasa Pura serta Baklor atau bakso kelor. Kedua karya produk inovasi sains terakhir juga pernah diikutkan dalam pameran karya sains nasional di Jakarta.



Penjurian dilanjutkan presentasi 9 issue lingkungan hidup jenjang SD oleh anada Ahmad Kutai Bantani, Ahsin Kamil Hakim dan Ahmad Wiji Nusantara. Di ruang yang sama dilanjutkan presentasi  SMP oleh Pravieta Waridati.



Sesi penjurian GSF selanjutnya di halaman untuk melihat mapping per issue dan ekspo karya inovatif SD maupun SMP beserta madingnya.  Terakhir pemeriksaan dokumen terkait dengan GSF.



Semarak GSF memang terasa sebagai bagian pembelajaran lingkungan hidup yang menarik.  Dengan GSF para siswa dengan guru pembimbingnya memetakan potensi, masalah, maupun alternatif solusinya.  Semoga hasil belajar ini menjadikan peserta didik semakin peduli pada lingkungan, tempat belajar, tempat tinggal dan tempat hidup bersama.

Jumat, 10 November 2017

Mahasiswa PGSD UNNES Kampus Tegal KKL di AL-YA`LU








Mahasiswa PGSD Universitas Negeri Semarang kampus Tegal bersama
dosen pembimbing dan Kepala SD Unggulan AL-YA`LU bersama di halaman
sekolah

Hari Rabu, 8 November 2017 sebanyak 38 mahasiswa dan 2 dosen
PGSD FKIP Universitas Negeri Semarang (UNNES) kampus Tegal, melakukan
Kuliah Kerja Lapang (KKL) di SD Unggulan AL-YA’LU, pada. Kunjungan ini
merupakan kali kedua, setelah tahun lalu mengadakan kegiatan yang sama.




.Setibanya di sekolah, rombongan dari Tegal tersebut
langsung diterima pengurus yayasan dan Bapak Purnomosidi, S.Pd.,M.Si
selaku Kepala Sekolah SD Unggulan AL-YA’LU . Kunjungan dibuka dengan
penampilan Vocal grup siswa SD Unggulan AL-YA’LU, dilanjutkan dengan
sambutan dari pengurus yayasan, dan presentasi profil sekolah.




Para mahasiswa mendapatkan penjelasan dari Kepala SD Unggulan
AL-YA`LU Bapak Purnomosidi, S.Pd., M.Si tentang pengelolaan sekolah
unggulan


      Drs Utoyo, M.Pd selaku dosen pendamping menyampaikan
terima kasih kepada keluarga besar SD Unggulan AL-YA’LU yang bersedia
menerima kedatangan mereka setiap tahun. Semoga kerja sama UNNES dan
AL-YA’LU dapat terjalin terus di masa mendatang. Lebih lanjut Bapak
Utoyo mengatakan, tujuan utama kedatangan mahasiswa ke AL-YA’LU untuk
menyelaraskan antara teori yang didapat mahasiswa di bangku kuliah
dengan prakteknya di lapangan.



Para mahasiswa PGSD UNNES meggali informasi tentang tata laksana sekolah dengan Ibu Febi Saptaerawati, S.Si, M.Si

..
“Kami kesini ngangsu kawruh
(mencari ilmu). Semoga dengan keikhlasan Bapak, mahasiswa kami
menemukan hal yang baru, bekal sebagai calon guru SD”, ungkapnya.

…..Sementara itu, Yayasan Manunggal
Bangsa yang menaungi Sekolah Unggulan AL-YA’LU menyampaikan terima
kasih atas

kehormatan yang diberikan Civitas akademika Universitas
Negeri Semarang (UNNES) yang mengagendakan kunjungan ke AL-YA’LU setiap
tahunnya. Menurutnya, hubungan silaturahmi ini dapat terjalin terus.
“Walau Tegal dan Malang jaraknya 16 jam, tapi UNNES dan AL-YA’LU selalu
dekat di hati”, ungkapnya disertai gelak tawa hadirin.

….Setelah melaksanakan observasi
dan wawancara di lapangkan, acara dilanjutkan dengan dialog. Diakhir
acara, melalui wawancara khusus, Drs Utoyo, M.Pd menyampaikan pesan
kepada AL-YA’LU untuk mempertahankan bahkan meningkatkan lagi prestasi
yang sudah diraih. Menurutnya, sepanjang pengalamannya mengunjungi
sekolah-sekolah, baru kali dia merasakan sesuatu yang berbeda di
AL-YA’LU.

…..“Yang berbeda itu sikap siswa
disini baik dan sopan. Ini nantinya akan kami bawa pulang, saya
sampaikan kepada mahasiswa KKL kami sebagai bekal menjadi guru yang baik
setelah lulus nanti”, ungkap dosen UNNES tersebut.

…..Hal senada juga disampaikan
Taufik Ashari selaku ketua panitia kunjungan. Menurutnya nilai lebih
AL-YA’LU dibandingkan sekolah lainnya adalah lingkungannya yang nyaman,
suasananya pun menyenangkan, sangat kondusif untuk belajar siswa. “Saya
pun kalau jadi siswa disini, pasti akan betah, tidak mau pulang,
he..he..”, ungkapnya.