Tampilkan postingan dengan label sd alyalu. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sd alyalu. Tampilkan semua postingan

Selasa, 16 Februari 2016

Sekolah Adiwiyata, Semakin Asri, Semakin Nyaman untuk Belajar




 Asri dan Asyik. Para peserta didik asyik belajar mencintai lingkungan hidup 


di taman Toga Sekolah Unggulan Al-Ya’lu




         Di taman Toga Sekolah Al-Ya’lu anak-anak tampak asyik belajar aneka
flora berkhasiat obat itu. Ada yang melihat perkembangbiakannya, ada
yang membandingkan antar tanaman atau bercengkerama dengan tanamannya.
Kalau ada tanaman yang perlu dirawat, anak-anak itu pula yang melakukan.
Sesekali apabila ada yang belum diketahui, si anak didik itu bertanya
kepada gurunya. Suasana belajar yang segar dan menyenangkan.




 Lingkungan Bersih. Kepala SD Unggulan AL-YA’LU Ibu Dr.Tutik Arindah,
M.Si 


ketika menjelaskan pelaksanaan program sekolah kepada Juri Adiwiyata




      Suasana seperti itu merupakan
harapan diselenggarakannya program Adiwiyata. Sekolah yang bersih, asri
dan berbudaya lingkungan yang sehat menjadi tempat belajar yang
menyenangkan bagi warga sekolah.

…..Ada dua prinsip dasar yang digunakan dalam mengembangkan sekolah Adwiyata. Pertama, prinsip partisipatif
yang mengajak keterlibatan seluruh warga sekolah untuk mewujudkan
lingkungan sekolah seperti yang diharapkan. Di Sekolah Unggulan Al-Ya’lu
sesungguhnya prinsip ini sudah dipatok kuat dalam misi sekolah:
Membangun Kesadaran Integrated. Lingkungan sekolah yang asri dan sehat
menjadi tanggung jawab peserta didik, guru, kepala sekolah, karyawan,
bahkan masyarakat termasuk wali peserta didik.

…..Adapun prinsip yang kedua adalah
berkelanjutan atau lestari. Memang menjadikan sekolah yang indah, asri,
nyaman dan berbudaya lingkungan tidak akan banyak bermakna jika tidak
berkelanjutan. Maka sebagaimana yang dipancangkan dengan kokoh di visi
Sekolah Unggulan Al-Ya’lu, hari akhir harus lebih bagus daripada hari
awal. Berkelanjutan sekaligus progresif.


…..Mari kita budayakan cinta lingkungan sekolah sehat sehingga sekolah selalu menjadi pawiyatan (tempat belajar) yang asri dan nyaman untuk menimba ilmu bagi para kader bangsa.

Senin, 27 Oktober 2014

Bangun Paradigma Anak Lahirkan Juara Internasional




PENGHARGAAN: Soofia Lahmunia, siswi SD Unggulan AL-YA’LU bersama

Wakil Gubernur Jawa Timur setelah meraih kemenangan meraih sebagai

duta Indonesia di IMSO Science SD 2014 tingkat internasional


Membangun paradigma anak sebagai kunci keberhasilan pendidikan harus dimulai sejak usia dini. Al-Ya’lu sebagai sekolah yang berbasis keunggulan telah membuktikan keberhasilannya dalam melahirkan juara-juara tingkat nasional hingga internasional.….





Menjelang  satu dasawarsa usia SD Unggulan AL -YA’LU yang beralamat di Jl. Teluk Mandar 55 Arjosari Malang ini semakin mengukuhkan dirinya sebagai mitra pendidikan yang handal.  Terbukti tiga bulan terakhir,  sekolah berwawasan internasional ini   banjir prestasi dan berhasil memecahkan

rekor prestasi sebelumnya. “Sejak awal kami berkomitmen untuk menjadikan Al-Ya’lu  sebagai  lembaga pendidikan yang mencetak generasi unggul.


….Pembangunan paradigma anak adalah kunci tercapainya komitmen kami  membawa diri mereka secara tepat pada situasi apapun,dan  buahnya adalah prestasi. Kami tumbuhkan    mental  juara pada siswa-siswi kami,”  tutur Kepala SD Unggulan Al-Ya’lu, Dr. Tutik Arindah, M.Si.


….Terbukti, sekolah ini  sejak lulusan pertama tahun 2009 hingga sekarang berhasil meraih nilai Ujian Nasional tertinggi di Kota Malang. Melalui  seleksi  yang  ketat dengan beberapa tahap, peserta didik   sekolah ini langganan menjadi   delegasi Kota Malang  dalam  olimpiade  sains dan matematika, baik olimpiade sains nasional (OSN), dan beberapa olimpiade  internasional lainnya.


….Tepatnya 10 Oktober prestasi   terbaru   berhasil   diraih   oleh salah satu siswa SD Unggulan Al-Ya’lu, Soofia Lahmunia, duta Indonesia  dalam International Mathematics and Science Olympiad (IMSO). Sebelumnya, bersama  empat  temannya,  ia  juga   meraih medali  perak pada International  Competitions  and Assessments for   School (ICAS) yang  diselenggarakan  oleh University of New South  Wales,   Australia.


….Deretan    prestasi  yang   telah   diraih oleh   siswa-siswi sekolah  unggulan  ini  terlihat  dari barisan  piala  dan  medali  yang   terpajang   di  ruang  kepala sekolah.  Keunggulan  sekolah   ini   yang  pantas  mendapat   acungan   jempol  adalah  kemampuan,   kemauan   dan  kesabaran  guru   dalam   mendidik  siswanya   hingga  mencapai    puncak  prestasi.   Orang  tua siswa  tidak  perlu khawatir dan  direpotkan  mencari  bimbingan belajar tambahan  dari  luar  sekolah.   Semua  proses   pembelajaran  reguler serta pembekalan  lomba,  baik  akademik   maupun   non   akademik,  tingkat  nasional  dan internasional  cukup  ditangani sendiri   oleh  guru-guru Al-Ya’lu.


….Sekolah   ini  juga  dirancang   untuk  menjadi   fasilitator   dalam   pengembangan bakat    siswa.   Mereka   dapat  memilih bidang  pengembangan  diri sesuai  minat dan bakatnya.  Bidang  peminatan wajib yaitu bidang  peminatan wajib seperti taekwondo  dan    pramuka.     Bidang pengembangan diri  pilihan meliputi kebahasaan (Inggris, Jepang, Arab, dan Jerman),  sains, elektro, dan seni. Yang lebih kondusif    bagi    siswa   untuk  berprestasi, di  sekolah    ini   pelajaran  bahasa  Inggris  diajarkan  juga oleh  native speaker.  Siswa lebih  mudah membiasakan  berkomunikasi    bahasa   Inggris   sebagai second  language  di  sekolah  ini.

Minggu, 05 Februari 2012

Peringatan Maulid Nabi bukan bid'ah




Wakil Menteri Agama (Wamenag) Prof. Dr. Nasaruddin Umar MA
mengingatkan umat Islam agar waspada dengan upaya sekelompok orang yang
ingin memecah kerukunan yang ada di tanah air dengan cara menyebut
peringatan maulid Nabi Muhammad SAW sebagai perbuatan bidah.


Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW bukan perayaan hura-hura,
tetapi memperingati kelahiran Rasulullah atas dasar kecintaan dan
kerinduan umat Islam terhadap nabi akhir zaman, kata Nasaruddin Umar
pada tausiahnya.


Kehadiran Wamenag Nasaruddin Umar terkait peringatan
Maulid Nabi Muhammad SAW. Sebelum Wamenag menyampaikan tausiah dibacakan syalawat dan asmaul husna
yang diikuti ribuan hadirin. Sedangkan zikir dipimpin Alfaqir KH
R.FW. Anom Kusumajati.


"Maulid Nabi Muhammad SAW disebut bidah, harus dilarang.
Hati-hati, ada yang mau pecah belah umat Islam," katanya mengingatkan.


Ia menjelaskan, ratusan tahun umat Islam di Indonesia memperingati
Maulid Nabi Muhammad SAW, tiba-tiba belakangan ini ada sekelompok orang
mengatakan bahwa hal itu merupakan bidah.


Wamenag Nasaruddin Umar mengatakan, kegiatan peringatan Maulid
Nabi Muhammad SAW merupakan sarana yang bagus sekaligus sebagai upaya
menempa jiwa umat Islam. Terlebih yang diperingati bukan orang
sembarangan, yaitu Nabi Muhammad SAW. Dia adalah imam atau pemimpin para
rasul. Sebab, tatkala Muhammad melakukan isra mi` raj, sebagai imam
dalam shalat adalah Muhammad SAW.


"Bukan Nabi Adam atau lainnya," kata Nasaruddin Umar dengan suara lantang.


Rasulullah Nabi Muhammad SAW telah mdnunjukkan keteladannya di
permukaan bumi ini. Ia tak gampang menyalahkan orang lain dan tak mudah
marah. Jika ada yang minta nasihat, selalu disampaikan pesan jangan
marah.


Dewasa ini, lanjut dia, ada fenomena bahwa warga atau anggota
masyarakat cepat tersulut marah. Bisa dilihat, kantor bupati dan pos
polisi dibakar. Sesungguhnya orang yang cepat menyalahkan orang lain dan
cepat marah dia harus belajar bersabar. Jika sudah tak menyalahkan
siapa-siapa dan tak marah, yang bersangkutan berarti sudah arif.


Jika sudah arif, menurut Wamenag, itu menunjukkan yang
bersangkutan ingin menubah ke adan lebih baik. Tetapi, tentu sesuai
dengan tuntunan Rasulullah, yang bersangkutan tak banyak bicara. Kalau
bicara ucapannya benar, tak bohong.


Ia mengakui dewasa ini banyak orang ingin menikmati pujian. Ingin
banyak dipuji karena ada motif yang hendak digapai. Padahal, pujian bisa
merusak amaliah seseorang. Dengan begitu, maka jelas yang bersangkutan
akan semakin jauh dari ikhlas.


"Sekarang ikhlas menjadi sesuatu yang mahal," ia menjelaskan.

Sebab, jika ingin menjadi ikhlas tentu kehilangan populer, tidak
dikenal banyak orang. Padahal Allah tak dekat dengan orang terkenal,
apalagi paling pupuler. Tetapi Allah dekat dengan orang yang beramal
saleh dan ikhlas dalam menjalani perintah-Nya. Karena itu, Nasaruddin
Umar mengingatkan umat Muslim agar memperbanyak baca salawat Nabi
Muhammad SAW agar memperoleh safaat dan memetik keteladanan Rasulullah. 










Editor: B Kunto Wibisono



sumber: ANTARA

Senin, 09 Januari 2012

Syarat Nilai Lulus UN 2012



Pengunjung blog Alyaklu yang terhormat, ketentuan nilai minimal lulus UN
2011/2012 telah diatur berdasarkan Prosedur Operasi Standar Unjian
Nasional dalam peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP).



Syarat Kelulusan  SD/MI/SDLB




Kriteria dan mekanisme kelulusan
SD/MI/SDLB tahun 2011/2012 diatur berdasarkan Peraturan BNSP Nomor:
0012/P/BSNP/XII/2011 tentang POS SD/MI/SDLB 2011/2012.



Kelulusan dari Satuan Pendidikan (Bab VI)



Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan melalui rapat dewan



guru setelah:



a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;



b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata



pelajaran:



1) kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;



2) kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;



3) kelompok mata pelajaran estetika, dan



4) kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan;



c. lulus US/M untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; dan



d. lulus UN.



Kelulusan Ujian Nasional (Bab VII)


  1. Peserta didik dinyatakan lulus US/M pada SD, MI, dan SDLB apabila
    peserta didik telah memenuhi kriteria kelulusan yang ditetapkan oleh
    satuan pendidikan berdasarkan perolehan Nilai S/M.

  2. Nilai S/M diperoleh dari rata-rata gabungan nilai US/M dan nilai
    rata-rata rapor semester 7, 8, 9, 10, dan 11 dengan pembobotan 60% untuk
    nilai US/M dan 40% untuk nilai rata-rata rapor.

  3. Kelulusan peserta didik dari UN ditentukan berdasarkan NA.

  4. NA sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh dari nilai rata-rata
    gabungan nilai S/M dari mata pelajaran yang diujinasionalkan dan nilai
    UN dengan formula 60% nilai UN dan 40% nilai S/M.

  5. Kriteria kelulusan UN ditetapkan melalui rapat dewan guru berdasarkan:



  • nilai minimal setiap mata pelajaran yang diujinasionalkan;

  • nilai rata-rata ketiga mata pelajaran yang diujinasionalkan.




Syarat Kelulusan  SMP/MTs/SMPLB/SMA/MA/SMALB/SMK




Kriteria dan mekanisme kelulusan
SMP/MTs/SMPLB/SMA/MA/SMALB/SMK tahun 2011/2012 diatur berdasarkan
Peraturan BNSP Nomor: 0011/P/BSNP/XII/2011 tentang POS UN
SMP/MTs/SMPLB/SMA/MA/SMALB/SMK 2011/2012



Kelulusan dari Satuan Pendidikan (Bab VI)



Kelulusan peserta didik dari satuan
pendidikan ditentukan oleh satuan pendidikan berdasarkan rapat Dewan
Guru dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:


  1. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;

  2. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh
    mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok
    mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran
    estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan;

  3. lulus ujian sekolah/madrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; dan

  4. lulus Ujian Nasional




Kelulusan Ujian Nasional (bab VII)


  1. Peserta didik dinyatakan lulus US/M SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMALB,
    dan SMK apabila peserta didik telah memenuhi kriteria kelulusan yang
    ditetapkan oleh satuan pendidikan berdasarkan perolehan Nilai S/M.

  2. Nilai S/M sebagaimana dimaksud pada nomor 1 diperoleh dari:




a. gabungan antara nilai US/M dan nilai
rata-rata rapor semester 1, 2, 3, 4, dan 5 untuk SMP/MTs dan SMPLB
dengan pembobotan 60% untuk nilai US/M dan 40% untuk nilai rata-rata
rapor.



b. gabungan antara nilai US/M dan nilai
rata-rata rapor semester 3, 4, dan 5 untuk SMA/MA, dan SMALB dengan
pembobotan 60% untuk nilai US/M dan 40% untuk nilai rata-rata rapor.



c. gabungan antara nilai US/M dan nilai
rata-rata rapor semester 1 sampai 5 untuk SMK dengan pembobotan 60%
untuk nilai US/M dan 40% untuk nilai rata-rata rapor.


  1. Kelulusan peserta didik dari UN ditentukan berdasarkan NA.

  2. Nilai Kompetensi Keahlian Kejuruan adalah:




a. gabungan antara nilai Ujian Praktik
Keahlian Kejuruan dan nilai Ujian Teori Kejuruan dengan pembobotan 70%
untuk nilai Ujian Praktik Keahlian Kejuruan dan 30% untuk nilai Ujian
Teori Keahlian Kejuruan;



b. kriteria Kelulusan Kompetensi Keahlian Kejuruan adalah minimum 6,0 ;


  1. NA sebagaimana dimaksud pada butir nomor 3 diperoleh dari gabungan
    Nilai S/M dari mata pelajaran yang diujinasionalkan dengan Nilai UN,
    dengan pembobotan 40% untuk Nilai S/M dari mata pelajaran yang
    diujinasionalkan dan 60% untuk Nilai UN.

  2. Pembulatan nilai gabungan nilai S/M dan nilai rapor dinyatakan dalam
    bentuk dua desimal, apabila desimal ketiga ≥ 5 maka dibulatkan ke atas.

  3. Pembulatan nilai akhir dinyatakan dalam bentuk satu desimal, apabila desimal kedua ≥ 5 maka dibulatkan ke atas.

  4. Peserta didik dinyatakan lulus UN apabila nilai rata-rata dari semua
    NA sebagaimana dimaksud pada butir nomor 5 mencapai paling rendah 5,5
    (lima koma lima) dan nilai setiap mata pelajaran paling rendah 4,0
    (empat koma nol).

  5. Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan ditetapkan oleh
    satuan pendidikan melalui rapat dewan guru berdasarkan kriteria
    kelulusan sebagaimana dimaksud pada VI.




POS UN SD/MI/SDLB dan SMP/MTs/SMPLB/SMA/MA/SMALB/SMK dapat diunduh dengan klik tautan berikut: Peraturan Lengkap tentang UN 2011/2012






Informasi ini didapat dari tunas63

Senin, 02 Januari 2012

Galelri Video


Pengunjung blog AL-YA'LU yang terhormat,
seperti yang kita ketahui bahwa media visual merupakan sarana yang
efektif untuk menyampaikan pesan pendidikan. Video-video berikut ini
bertujuan untuk mengingatkan pelajar atau siapapun saja dan membangun
karakter bangsa melalui penanaman nilai luhur budaya lokal yang mulai
luntur. Dewasa ini makin marak terjadi tindakan negatif seperti tawuran,
tindakan kriminal, fitnah dan lain sebagainya yang terjadi di kalangan
pelajar.



  


Pada dasarnya, penanaman nilai-nilai
luhur budaya lokal bertujuan untuk memperkokoh identitas kebangsaan
untuk merevitalisasi “budaya lokal” sebagai basis semangat kebangsaan
dihadapkan pada ketatnya kontestasi dan rivalitas global.





Jika kita berkaca dari negara lain
seperti kemampuan bangsa Jepang dalam berakselerasi dengan dinamika
global tidak pernah lepas dari semangat Meiji. Malaysia hingga hari ini
tetap kokoh dalam percaturan global karena kebanggaan sebagai bangsa
Melayu. 





Jika karakter bangsa dan nilai luhur budaya lokal sudah terbentuk maka hal-hal negatif tersebut tidak akan terjadi. Amiin ya robbal ‘alamiin. selamat menikmati...



Anak Kaki Gunung 1




 
 


Anak Kaki Gunung 2








Anak Kaki Gunung 3










 


 Umairoh bocah pengais tepung A









Umairoh bocah pengais tepung B








Rabu, 21 Desember 2011

Materi Sosialisasi UN 2012



Ujian Nasional (UN) diselenggarakan
dengan tujuan antara lain untuk mengukur  pencapaian standar kompetensi
lulusan peserta didik secara nasional, sebagai hasil dari proses
pembelajaran dan sekaligus untuk memetakan tingkat pencapaian hasil
 belajar siswa pada tingkat sekolah dan daerah.



Rapat Panitia Kerja UN DPR dengan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan  (Kemdikbud) telah menyepakati dan
memutuskan bahwa UN 2012 akan  dilaksanakan dengan menggunakan formula
gabungan antara nilai  sekolah/madrasah dan nilai UN, sebagaimana sudah
diterapkan pada tahun 2011. Ini adalah suatu keputusan politik yang
telah ditetapkan. Artinya, secara politis persoalan ada-tidaknya UN pada
2012 sudah terjawab.







Buku Tanya Jawab ini disusun untuk
memberikan gambaran secara lebih gamblang dan utuh kepada masyarakat
luas, terutama semua pemangku kepentingan (stakeholders)
pendidikan tentang maksud, tujuan, dan penyenggaraan UN. Melalui buku
ini diharapkan masyarakat dapat memperoleh pemahaman secara lebih merata
tentang pelaksanaan UN tahun 2012.



Buku ini disusun atas kerjasama
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) dan Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP) selaku penyelenggara UN.







Ada dua materi pokok yang diterbitkan berkaitan dengan penyelenggaran UN 2012:


  • Presentasi Sosialisasi UN 2012

  • Buku Tanya Jawab UN 2012




Buku Tanya Jawab UN 2012 yang diterbitkan BNSP ini memuat 29 permasalahan berkaitan dengan penyelenggaran UN 2012:


  1. Apa dasar hukum pelaksanaan UN?

  2. Apa tujuan penyelenggaraan UN?

  3. Benarkah hasil UN dijadikan satu-satunya faktor penentu kelulusan?

  4. Mengapa ditetapkan formula baru dalam penentuan kelulusan UN?

  5. Bagaimana bentuk formula UN 2012?

  6. Bagaimana dengan kelulusan peserta didik dalam UN?

  7. Apa kegunaan hasil UN?

  8. Siapa yang berhak mengikuti US/M dan UN?

  9. Apa persyaratan untuk mengikuti UN?

  10. Apa kewajiban peserta didik dalam US/M dan UN?

  11. Siapa yang terlibat dalam penyelenggaraan UN?

  12. Apakah ada Ujian Ulangan?

  13. Kapan jadwal pelaksanaan UN tahun 2012?

  14. Kapan pengumuman kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan?

  15. Apa perbedaan signifikan antara UN tahun 2011 dan UN tahun 2012?

  16. Sebagai bagian dari evaltasi pembelajaran, bagaimanakah bentukbentuk penilaian hasil belajar yang ada di sekolah/madrasah?

  17. Apakah peran sekolah/madrasah dalam penentuan kelulusan siswa dalam UN?

  18. Dalam penyelenggaraan UN dengan instansi mana BSNP bekerjasama?

  19. Bagaimana penyelenggaraan Ujian Sekolah?

  20. Apa peran dan fungsi perguruan tinggi dalam penyelenggaraan UN 2012?

  21. Apa tanggungjawab PTN?

  22. Siapa yang melakukan pengawasan di ruang ujian?

  23. Apa sanksi bagi peserta UN yang melakukan kecurangan?

  24. Siapa yang menanggung biaya pelaksanaan UN?

  25. Apakah nilai UN di tingkat SMA/MA/SMK dapat dijadikan sebagai salah satu pertimbangan dalam seleksi masuk perguruan tinggi?

  26. Bagaimanakahproses penyusunan soal UN?

  27. Apakah setiap peserta ujian dalam satu ruang mendapatkan paket soal yang sama?

  28. Mengapa diperlukan hasil UN yang jujur?

  29. Kenapa UN tidak dilaksanakan hanya pada satuan pendidikan yang telah
    memenuhi standar nasiona?           
                                                                                                                                            



    Materi Sosialisasi UN dan Buku Tanya Jawab UN 2012, dapat diunduh dengan klik tautan berikut: Unduh Peraturan Lengkap UN 2011/2012 






    Informasi selengkapnya bisa berkunjung ke tunas63.


Selasa, 24 Mei 2011

Pendidikan Karakter Bangsa

Pengunjung blog AL-YA'LU yang terhormat, selain KTSP harus memuat Sekolah Ramah Anak (SRA), Pendidikan
Lingkungan Hidup (PLH), dalam KTSP juga harus dimasukkan pendidikan
karakter bangsa (PKB). Pendidikan karakter ini juga sering disebut
dengan istilah pendidikan budi pekerti atau dalam istilah lainnya
disebut akhlaqul karimah. Mengapa pendidikan karakter begitu penting?

MENYAYANGI SESAMA: salah satu aplikasi pendidikan karakter.Bapak Muktiono Waspodo dalam kolom Resonansi  yang
ditayang di situs pendidikan nonformal mengemukakan tentang pandangan
pendidikan karakter. Sejarah memberikan pelajaran yang amat berharga,
betapa perbedaan, pertentangan, dan pertukaran pikiran itulah
sesungguhnya yang mengantarkan kita ke gerbang kemerdekaan. Melalui
perdebatan tersebut kita banyak belajar, bagaimana toleransi dan
keterbukaan para Pendiri Republik ini dalam menerima pendapat, dan
berbagai kritik saat itu. Melalui pertukaran pikiran itu kita juga bisa
mencermati, betapa kuat keinginan para Pemimpin Bangsa itu untuk bersatu
di dalam satu identitas kebangsaan, sehingga perbedaan-perbedaan tidak
menjadi persoalan bagi mereka.

Karena itu pendidikan karakter harus digali dari landasan
idiil Pancasila, dan landasan konstitusional UUD 1945. Sejarah
Indonesia memperlihatkan bahwa pada tahun 1928, ikrar “Sumpah Pemuda”
menegaskan tekad untuk membangun nasional Indonesia. Mereka bersumpah
untuk berbangsa, bertanah air, dan berbahasa satu yaitu Indonesia.
Ketika merdeka dipilihnya bentuk negara kesatuan. Kedua peristiwa
sejarah ini menunjukan suatu kebutuhan yang secara sosio-politis
merefleksi keberadaan watak pluralisme tersebut. Kenyataan sejarah dan
sosial budaya tersebut lebih diperkuat lagi melalui arti simbol “Bhineka
Tunggal Ika” pada lambang negara Indonesia.

Dari mana memulai dibelajarkannya nilai-nilai karakter bangsa, dari
pendidikan informal, dan secara pararel berlanjut pada pendidikan formal
dan nonformal. Tantangan saat ini dan ke depan bagaimana kita mampu
menempatkan pendidikan karakter sebagai sesuatu kekuatan bangsa. Oleh
karena itu kebijakan dan implementasi pendidikan yang berbasis karakter
menjadi sangat penting dan strategis dalam rangka membangun bangsa ini.
Hal ini tentunya juga menuntut adanya dukungan yang kondusif dari
pranata politik, sosial, dan budaya bangsa.

”Pendidikan Karakter Untuk Membangun Keberadaban Bangsa”, adalah
kearifan dari keaneragaman nilai dan budaya kehidupan bermasyarakat.
Kearifan itu segera muncul, jika seseorang membuka diri untuk menjalani
kehidupan bersama dengan melihat realitas plural yang terjadi. Oleh
karena itu pendidikan harus diletakan pada posisi yang tepat, apalagi
ketika menghadapi konflik yang berbasis pada ras, suku dan keagamaan.
pendidikan karakter bukanlah sekedar wacana tetapi realitas
implementasinya, bukan hanya sekedar kata-kata tetapi tindakan dan bukan
simbol atau slogan, tetapi keberpihak yang cerdas untuk membangun
keberadaban bangsa Indonesia. Pesan akhir tulisan ini, berikan layanan
yang terbaik kepada Pendidik dan Tenaga Kependidikan sehingga terwujud
masyarakat yang ”beradab” yang mengimplementasikan nilai-nilai luhur
bangsa Indonesia

Jumat, 06 Mei 2011

PAKEM

Apa Perbedaan Pendekatan, Strategi dan Model Pembelajaran?



Pengunjung blog AL-YA'LU yang terhormat, kadang-kadang ada yang mencampurkan antara pendekatan, strategi dan model pembelajaran. Kadang pula terbalik menempatkan ketiganya. Sesungguhnya apakah perbedaan pendekatan, strategi dan model pembelajaran? Baiklah, berikut ini akan saya coba tampilkan kembali.


Pendekatan
adalah titik tolak atau sudut pandang tentang proses pembelajaran. Jadi
pendekatan itu merupakan pandangan tentang terjadinya proses
pembelajaran yang masih umum.  Roy Kellen (1998) membedakan antara
pendekatan yang berpusat pada guru (teacher centered approach) dan berpusat pada siswa (student centered approach).


Pendekatan berpusat pada guru menurunkan:



  • Strategi pembelajaran langsung (direct instruction)

  • Pembelajaran deduktif

  • Pembelajaran ekspositori


Pendekatan Berpusat pada Siswa menurunkan:


  • Strategi pembelajaran inkuiri

  • Pembelajaran induktif

  • Pembelajaran diskoveri




Adapun pengertian strategi pembelajaran adalah:


  • Siasat guru utk mengoptimalkan interaksi  antara peserta didik dengan komponen lain dari sistem pembelajaran secara konsisten.

  • Suatu kegiatan yang memelihara konsistensi dan kekompakan setiap komponen pembelajaran.


Nah, apakah model pembelajaran itu?


  • Pola umum perilaku pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.

  • Menurut Joyce & Weil, model pembelajaran  suatu rencana atau
    pola yang dapat digunakan untuk membentuk rencana pembelajaran jangka
    panjang (kurikulum), merancang bahan pembelajaran, dan membimbing
    pembelajaran di kelas atau yang lain.

  • Model pembelajaran dapat dijadikan pola pilihan, artinya guru boleh
    memilih model yang sesuai dan efisien untuk mencapai tujuan
    pendidikannya.



Jumat, 10 Juli 2009

Penelitian Tindakan Kelas


Pengunjung yang terhormat, ada pertanyaan yang baik dari beberapa guru tentang PTK. Apa yang didapat
guru bila melaksanakan PTK? Mengapa PTK dikembangkan?  Pertanyaan
tersebut, tentu ada pula dalam pikiran bapak/ibu. Pada saat ini PTK memang
mendapatkan perhatian yang cukup besar dalam dunia pendidikan, karena
hasil-hasil dari PTK dapat langsung dimanfaatkan untuk meningkatkan atau
memperbaiki kualitas pembelajaran di dalam kelas.     >>>>>




Beberapa pakar penelitian
memberikan alasan mengapa PTK penting untuk dilakukan guru di sekolah.

1.  PTK menawarkan suatu cara yang baru untuk memperbaiki dan
meningkatkan kemampuan atau profesional guru dalam kegiatan
pembelajaran kelas.


2.  Dengan PTK guru dapat melakukan  penelitian tentang masalah-masalah
     aktual yang mereka hadapi untuk mata pelajaran yang diampunya.


3.  Pada saat melaksanakan PTK guru tidak meninggalkan tugasnya.


4. PTK dapat  menjadi jembatan kesenjangan antara teori dan praktek.


5.  PTK dapat dilakukan oleh guru bersama-sama dengan pihak lain yang

terkait.


Selengkapnya download disini.







Naskah ini dikutip dari tulisan Bu Sukajati, P4TK Matematika Yogyakarta.